Jumat, 05 November 2010

Meretas Jalan Menuju Keluarga Bahagia


Detail Berita
Keluarga bahagia (Foto: Google)

MEMBINA keluarga bahagia hingga akhir hayat tentu bukan perkara mudah. Perlu dukungan menyeluruh dan jiwa positif dari Anda, pasangan dan anak-anak. Bagaimana mewujudkannya?

Anda dan pasangan tentu saja ingin menciptakan dan membina keluarga bahagia. Namun jika masa kecil Anda sendiri saja tidak begitu cerah, bagaimana keluarga bahagia itu bisa Anda dapat? Bahkan jika Anda berpendidikan tinggi, tidak selalu mudah untuk menentukan apa, tepatnya, bagaimana cara untuk membuat hidup keluarga Anda menyenangkan.

Apakah dengan bermain permainan konyol saat perjalanan liburan atau bebas berkeliaran di pekarangan rumah tetangga, Anda sudah disebut bahagia? Atau bernasib baik telah terhindar dari tragedi besar dalam rumah tangga atau hanya berhubungan erat antarkeluarga yang saling mendukung satu sama lain apa pun yang terjadi?

Pertanyaan pentingnya sekarang, bagaimana Anda memastikan bahwa keluarga Anda memiliki kebahagiaan untuk jangka panjang? Sebenarnya, keluarga yang merasa bahagia memiliki masalah yang sama dengan keluarga lainnya. Entah itu rumah berantakan, masalah keuangan, anak yang rewel, dan masih banyak lagi.

Namun di balik itu semua, mereka memiliki kepuasan diri yang dapat menghadapi
kondisi naik dan turun kehidupan. ”Menjadi bahagia sebagai sebuah keluarga adalah sesuatu yang lebih dari sekadar bersenang-senang bersama atau merasakan langsung euforia kegiatan menyenangkan, seperti membuka hadiah pada pagi hari Natal,” kata Scott Haltzman MD, penulis buku “The Secrets of Happy Families” seperti dikutip webmd.com.

”Sebuah keluarga yang bahagia adalah keluarga yang memiliki arti mendalam tentang makna dan tujuan dalam hidup mereka,” lanjutnya. Bila Anda memiliki itu, Haltzman menambahkan, perasaan muram dan sedih lebih mudah dikelola karena Anda menempatkan hal tersebut ke dalam perspektif berbeda. Ditambah lagi, rasa senang dan bahagia jadi lebih bisa terasa. Dia menyebutkan, ada beberapa kunci untuk membangun keluarga yang lebih bahagia.

Pertama, keluarga bahagia akan mengetahui secara dalam siapa diri mereka sebenarnya. Ketika seluruh anggota keluarga Anda sudah memiliki nilai-nilai atau aturan tersendiri dan secara konstan hidup dengan standar tersebut, maka Anda akan membangun identitas keluarga yang lebih kuat dan mengurangi konflik. Nilai-nilai tersebut biasanya diadopsi sesuai alurnya secara alami.

Jika sudah menikah, Anda dan pasangan tentu akan berkomitmen satu sama lain dari awal membina rumah tangga karena nilai-nilai yang Anda bagi berdua. Namun, Haltzman menegaskan, Anda tidak hanya dengan mudahnya membiarkan nilai tersebut berkembang sendiri, melainkan harus sengaja membentuk dan mengawal prinsip-prinsip utama Anda dalam berkeluarga.

”Mendefinisikan nilai-nilai yang berlaku di keluarga Anda secara bersama-sama tidak bisa hanya memperkuat banyaknya kualitas yang didapat dengan pasangan,” katanya.
Misalnya, karena Anda dan keluarga mengutamakan kebersamaan, Anda memutuskan untuk berlibur bersama. Bila mungkin, Anda juga akan meliburkan anak-anak dari sekolah selama beberapa hari. Sementara keluarga yang lebih mementingkan pendidikan, akan menunggu libur sekolah tiba untuk berlibur bersama anak-anak.

Cara kedua untuk bahagia, belajarlah dari orang lain. Lingkungan yang dekat dengan Anda, seperti keluarga besar, teman, tetangga, dan lain-lainnya, sangat penting untuk kebahagiaan Anda. Menghabiskan waktu bersama dengan keluarga besar Anda bisa membantu anak-anak melihat nilai-nilai yang dianut oleh keluarga besar, misalnya saling membantu. Jadi, nilai-nilai dasar yang dianut keluarga bisa lebih terlihat.

”Tidak ada keluarga yang tumbuh baik dalam sebuah ‘gelembung sabun’. Kerabat dekat, sahabat, tetangga, dan lingkungan lainnya sangat penting bagi kebahagiaan Anda. Keluarga lain dapat memberikan pelajaran bagi anak-anak untuk sebuah ide baru dan gaya hidup serta memberikan pandangan yang lebih luas tentang peran mereka dalam keluarga mereka sendiri maupun dalam komunitas,” kata Haltzman.

”Meluangkan waktu dengan keluarga besar adalah kegiatan yang penting bagi kami,” kata Gita Saini, 39, seorang ibu dari dua anak usia 5 dan 8 tahun, di Orange County,CA, Amerika Serikat. Dia memiliki dua saudara perempuan yang tinggal berdekatan dengannya. ”Anak-anak akan melihat nilai-nilai kita, seperti pendidikan dan membantu keluarga, dalam keluarga besar kami, sehingga nilai-nilai yang diperkuat lebih banyak lagi,” katanya.

Jika Anda tidak memiliki jaringan yang banyak, Haltzman menyarankan agar Anda sendiri yang menciptakan sistem di lingkungan Anda, misalnya menjadi seorang sukarelawan, bergabung dengan perkumpulan orang tua murid atau klub buku, berpartisipasi dalam pelayanan keagamaan, atau hanya bersosialisasi dengan tetangga Anda sebenarnya sudah cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar