Ibu meninabobokan anaknya. (Foto: Corbis)
APAKAH Moms pernah mengalami
si kecil susah untuk tidur pada malam hari? Atau justru tidur larut
malam sudah menjadi "ritual" tersendiri bagi buah hati Anda? Wah, jangan
dibiarkan ya
Moms!
Pasalnya, "kebiasaan" ini dapat
berdampak pada kesehatan fisik dan jiwanya. Bisa-bisa tubuhnya menjadi
tidak fit, kondisi emosinya tidak baik, gampang rewel, dan mudah marah
lantaran dia merasa tidak nyaman dengan dirinya.
Yuk, kita tilik bahasan dari DR dr Rini Sekartini, SpA (K), dari IDAI Jaya (Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Raya) berikut!
Penyebab Anak Susah TidurAnak susah tidur bisa disebabkan dari berbagai faktor, seperti:
*
Berasal dari diri anak itu sendiri, misal anak yang sedang sakit
influensa, diare akut, demam, sakit gigi, gatal-gatal dan lain-lain.
*
Berasal dari lingkungan. Misal, lingkungan yang bising, padat penghuni
dengan udara yang tidak nyaman serta ventilasi ruangan yang tidak baik.
* Beberapa jenis makanan yang memicu anak susah jatuh tidur, seperti minumam yang mengandung kafein, soda atau teh.
* Beberapa kegiatan fisik yang sangat melelahkan atau memberikan pengalaman buruk bagi anak.
* Adanya kebiasaan-kebiasaan atau "ritual" yang dilakukan sebelum tidur, seperti menonton VCD kesayangannya.
* Menunggu orangtuanya pulang dari kantor untuk dapat bercengkerama.
* Bisa juga karena lapar.
Mengatur Pola Tidur AnakWaktu
tidur si prescooler memang berkisar 7-10 jam per hari. Oleh karena itu
biasanya dia akan beranjak tidur saat pukul 20.00 atau 21.00 wib. Dan
sudah menjadi tugas orangtua untuk mengatur anak tidur tepat pada
waktunya. Biasakan mengajak anak ke tempat tidur saat ia mulai
mengantuk.
Cobalah secara perlahan mengubah atau menghilangkan
kebiasaan untuk bermain atau menonton VCD sebelum tidur. Mulai
menetapkan "peraturan" waktu tidur, misalnya saat dia sudah ada di
tempat tidur, artinya dia sudah siap untuk tidur, tentu dengan pemahaman
yang mudah dimengerti seusianya.
Menjelang sore, kurangi
aktivitas fisik yang sangat melelahkan atau mendengarkan cerita yang
menakutkan. Pasalnya, hal tersebut akan menyebabkan anak susah tidur.
Dengan
pola tidur yang terbentuk sejak masa balita, hal tersebut akan sangat
membantu memberikan kebiasaan yang baik bagi anak pada usia selanjutnya.
Jangan lupa berikan rasa nyaman pada diri anak menjelang waktu tidur
malam. Karena dengan cara seperti itu maka anak akan merasa lebih nyaman
bersama orangtuanya, anak juga berpikir orangtua tulus dan sayang
terhadap anak. Mulai dari situlah anak merasa pulas akan tidurnya.
Tip Agar Anak Cepat Tidur1. Lakukan pembiasaan waktu tidur yang teratur
Tentukan
pukul berapa anak seharusnya tidur. Begitu pula dengan waktu bangunnya,
agar bisa beradaptasi dengan jadwal playgroup-nya kelak. Lakukan
pembiasaan tersebut secara konsisten dan terus-menerus.
Lama-kelamaan jam biologis tidur anak pun akan mengikuti.
2. Jangan secara mendadak dan tiba-tiba menyuruh anak tidur malam
Sebelum
waktunya tidur, lakukan persiapan, yaitu menggosok gigi, cuci kaki,
ganti baju dengan piyama, dan berdoa. Anak perlu waktu transisi sekitar
5-10 menit untuk naik ke tempat tidur. Jika dilakukan secara tiba-tiba,
anak umumnya akan menolak.
3. Suasana menjelang tidur malam hendaknya mendukung
Misalnya,
lampu kamar diredupkan, lampu ruang keluarga dimatikan, tak ada lagi
televisi menyala, dan tak ada lagi aktivitas lain yang bisa menarik
perhatian anak dari ritual tidur.
4. Perhatikan kenyamanan yang dibutuhkan anak di ruang tidur
Jika
anak takut gelap, sebaiknya atur pencahayaan di kamar menjadi redup
tetapi tidak gelap. Bersihkan tempat tidurnya, rapikan seprainya,
selimuti anak, dan berikan boneka kesayangannya agar ia merasa nyaman di
tempat tidur.
5. Lakukan kegiatan bermain tenang di kamar
Jika
anak menolak tidur di waktu yang dijadwalkan dengan berbagai alasan,
ajaklah anak beraktivitas di dalam kamar. Pilih aktivitas yang
menenangkan seperti, melakukan pijatan kepada anak sebelum tidur di mana
dia akan merasa lebih nyaman bersama orangtuanya.
Bisa juga
dengan melakukan pengantar tidur seperti: mendengarkan cerita, bernyanyi
lagu tenang, mengusap-ngusap atau menepuk-nepuk bagian tubuhnya dan
mengajaknya bercakap-cakap.
6. Perhatikan jam tidur siangnya
Jika anak tidur larut karena tidur siang yang lama, maka kurangi waktu tidur siangnya.(nsa)
(Mom& Kiddie//nov)