Kamis, 21 Oktober 2010

S E J A R A H R O S A R I O

Rosario, sebuah kalung yang banyak dikenal bagi para umat Katholik, yang biasanya dipakai dalam doa yang dipanjatkan sebagai Devosi kepada Bunda Maria. Bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan Rosario, dimana bulan ini dikhususkan sebagai Devosi kita terhadap Bunda Maria.







SEJARAH ROSARIO


Kata Rosario berasal dari Bahasa Latin, rosarium (dari akar kata Latin, rosa = bunga mawar), yang berarti Karangan Bunga Mawar.
Dalam Yes 11:1  " Suatu tunas akan keluar dari tunggal Isai dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalny akan berbuah. " unas yaitu keturunan baru dari Isai dan Taruk itu melambangkan Yesus yagn lahir dari Maria.

Anna, Ibu Maria semula adalah wanita mandul, tetapi kemudian secara ajaib mengandung Maria. Maria seorang perawan yang secara ajaib melahirkan Yesus. Sehingga tak mengherankan jika Maria digambarkan sebagai Mawar yang ajaib.


 Lebih dalam lagi penjelasan mengenai Rosario diajarkan oleh Santo Louis de Montfort. Beliau menjelaskan bahwa mawar itu melambangkan Yesus dan Maria dalam kehidupan, kematian dan keabadian. Daunnya adalah misteri kegembiraan, durinya adalah misteri sengsara, bunganya adalah misteri kemuliaan, kuncupnya adalah masa kanak-kanak Yesus dan Maria, kelopaknya yang terbuka adalah lambang penderitaan mereka. Mawar yang merekah melambangkan kemenangan serta kemuliaan Yesus dan Maria. 

Ada 2 Tradisi mengenai asal Usul Doa Rosario ini.

Pada awal abad 12, Bunda Maria menampakkan dirinya dan memberikan rosario pada Santo Dominikus pendiri Ordo Dominikan dan meminta Dominikus untuk mewartakan rosario ini. Pada masa itu Santo Dominikus sedang berjuang melawan kaum bidaah Albigensian. Bunda Maria berjanji bahwa karya kerasulannya akan berhasil jika Dominikus dengan setia mendoakan dan mewartakan Doa Rosario ini. Dalam sejarah akhirnya, Dominikus dan pengikutnya dari abad 14 berhasil 'mematikan' bidaah Albigensian dengan jalan menggalakkan Doa Rosario dan merenungkan misteri-misteri penyelamatan. Bersama-sama dengan Ordo Kartusian (yang membagi doa salam maria dalam 'sepuluh-sepuluhan' dan menyisipkan doa Bapa Kami di antara tiap 'persepuluhan' -nya) menerbitkan buku penuntun, berkotbah tentang peranan doa rosario dan menggalakan Persekutuan Rosario. Santo-santo besar lainnya seperti Petrus Dominikus, Philipus Neri, Louis de Monttfort, Beato de la Roche, hanya mengikuti jejak Santo Dominikus. Bisa dimaklumi sehingga akhirnya dunia meyakini bahwa Doa Rosario ini  berasal dari Santo Dominikus, meskipun pada awal abad 5 pada masa Santo Benedictus, orang sudah mengenal untaian manik-manik untuk menghitung doa vocal yang didaraskan berulang-ulang.

(posted by: riniwongso on Oktober 14, 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar